This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 19 Agustus 2013

Surah Al-Baqarah,2 : 148 & Surah Fatir, 35:32


1208201Ayat Al-Qur’an:
Surah Al-Baqarah,2: 148 dan Surah Fatir, 35: 32
A. Surat Al Baqarah ayat 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾
Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )
Arti kata kata :
وَلِكُلٍّ :D an bagi tiap tiap umat بِكُمُ اللّهُ :D engan/padamu Allah
وِجْهَةٌ :Kiblat جَمِيعاً :Sekalian /semua
هُوَ :Ia إِنَّ اللّهَ :Sesungguhnya Allah
مُوَلِّيهَا :Menghadap kepadanya عَلَى كُلِّ :Atas segala
فَاسْتَبِقُوا :Maka berlomba lombalah kamu شَيْءٍ :Sesuatu
الْخَيْرَاتِ :Kebaikan قَدِيرٌ :Mahakuasa
أَيْنَ مَا :D imana saja
تَكُونُوا :Kamu berada
يَأْتِ :Mengumpulkan
Identifikasi Tajwid:
1. Idgam bigunnah, yaitu huruf tanwin bertemu wau dalam bacaan وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ
2. Izhar halqi, yaitu huruf tanwin bertemu ha dalam bacaan وِجْهَةٌ هُوَ
3. Mad Tabi`i, yaitu sebelum huruf ya bersukun hurufnya berharakat kasrah dalam bacaan مُوَلِّيهَا
4. Ikfa, yaitu huruf bertanwin bertemu huruf qaf dalam bacaan جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ
5. Mad arid lisukun, yaitu mad yang ada sebelum tanda berhenti/waqaf pada bacaan قَدِيرٌ
ISI KANDUNGAN
Tiap tiap umat ada kiblatnya masing masing yang dijadikan arah untuk ibadah pada zamanya. Umat Islam menhadapkan wajahnya dalam beribadah menuju ke arah Masjidil Haram yang di dalamnya ada bangunan Kakbah. Umat nabi Ibrahim dan Ismail juga menghadap ke arah Kakbah sedangkan umat Bani Izrail dan umat Nasrani menghadap ke arah Baitul Maqdis. Allah swt memberikan ketentuan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepadaNya dengan menunjukkan rah kiblat yang sudah di tentukan. Manusia yang taat dan patuh terhadap apa yang diperintahkan Allah tentu akan melaksanakan dengan penuh taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat sendiri sesuai dengan keinginanya.
Allah swt akan dapat menilai dan melihat hamba hambanya yang patuh dan taat, dapat pula melihat hambanya yang melanggar serta meninggalkan perintahnya. Manusia yang senantiasa berbuat baik dan taat pastilah Allah akan membalasanya dengan pahala berupa Syurga, Sedangkan manusia yang lalai dan meninggalkan perintah Allah maka tempatnya adalah di Neraka yang apinya senantiasa menyala nyala.
Hari kiamat sebagi hari pembalasan akan menjadi suatu masa bahwa setiap perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawabanya. Perbuatan baik sekecil appun pasti akan mendapat balasanya demikian juga perbuatan buruk atau jahat sekecil apapun juga akan mendapat balasan yang sangat adil dan setimpal. Tak ada satupun manusia di hari kiamat yang akan dapat meloloskan diri dari pengadilan Allah swt. Kehidupan di akhirat hakekatnya adalah kehidupan hakiki dan merupakan kehidupan yang sebenarnya,oleh karena itu kehidupan yang sebentar di dunia ini hendaklah benar benar digunakan dengan sebaik baiknya untuk di isi dengan amal perbuatan yang baik. Kebahagiaan manusia di akhirat sesungguhnya ditentukan oleh kebahagiaan di dunia ini dengan satu syarat senantiasa melakukan dan melaksanakan syariat Allah dengan sebaik baiknya.
Allah swt sudah memberikan gambaran dan peringatan agar manusia berhati hati dalam hidup ini sebagaimana banyak tertuang dalam firman Allah yang berisi agar manusia berbuat baik, karena setiap perbuatan akan kembali kepada manusia itu sendiri. Seperti disebutkan dalam Al quran surat, Al-baqarah ayat; 25,58,83,195, Al-Maidah : 13, Al-An`am : 84, Al-A`raf : 56, Yunus: 26, dan Surat Yunus : 7
Selain firman Allah tersbut masih banyak surat dalam Al quran yang memerintahkan untuk berbuat baik. Maka dengan niat penuh keikhlasan hendaklah kita awali dan perbaharui hidup ini dengan niat untuk senantiasa melakukan amal amal perbuatan yang baik.
Surat Al Fathir : 32
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ ﴿٣٢﴾
Artinya :
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Arti kata kata
ثُمَّ :Kemudian مُّقْتَصِدٌ :Ada yang pertengahan
أَوْرَثْنَا :Kami wariskan سَابِقٌ :Yang lebih dulu
الْكِتَابَ :Kitab itu بِالْخَيْرَاتِ :Berbuat kebaikan
الَّذِينَ :Yang بِإِذْنِ اللَّهِ :D engan izin Allah
اصْطَفَيْنَا :Kami pilih ذَلِكَ هُوَ :Yang demikian itu adalah
مِنْ عِبَادِنَا :D iantara hamba hamba kami الْفَضْلُ :Karunia
فَمِنْهُمْ :Lalu diantara mereka الْكَبِيرُ :Yang amat besar
ظَالِمٌ :Menganiaya
لِّنَفْسِهِ :D iri mereka sendiri
وَمِنْهُم :D an diantara mereka
Identifikasi Tajwid :
1. Mim musyadah atau mim bertasydid pada bacaan ثُمَّ
2. Izhar yaitu huruf nun bersukun bertemu huruf `ain pada bacaan مِنْ عِبَادِنَا
3. idgam bilagunnah yaitu huruf tanwin bertemu huruf lam pada bacaan ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ
4. idgam mimi yaitu huruf mim bersukun bertemu huruf mim pada bacaan وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ
5. izhar syafawi yaitu huru mim bersukun bertemu huruf sin pada bacaan وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
6. iqlab yaitu tanwin bertemu huruf ba pada bacaan سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ
Isi Kandungan :
Berdasarkan surat dan ayat di atas Ibnu Taimiyyah membagi manusia kedalam tiga derajat kedudukan manusia :
1. Golongan Dholimun Linafsih, ialah golongan yang selalu mendholimi dan menganiaya diri sendiri. Mereka merupakan golongan yang durhaka kepada Allah SWT, dengan meninggalkan perintaNya dan mengerjakan Larangan laranganNya.
2. Golongan Mukhtasid, ialah golongan dari kelompok manusia yang derajatnya berada pada pertengahan, bersifat cermat dan senantiasa berhati hati dengan melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan laranganNya.
3. Golongan Sabiqun Bil Khairat, ialah golongan dari manusia yang senantiasa aktif dalam melakukan kebaikan. Golongan ini memiliki ruhiyyah yangtinggi dengan senantiasa melaksanakan yang wajib dan mengerjakan amalan amalan yang sunat. Hidupnya istiqomah dan menjauhi dari perkara perkara yang syubhat dan ragu ragu dalam kehidupan sehari hari.
Allah swt mewariskan kitab ( Al Quran ) kepada hamba hambanya yang terpilih untuk diamalkan dan dikerjakan apa yang diperintahkan dan dilarang dalam kitab tersebut. Dalam kenyataanya manusia memiliki berbagai ragam bentuk aktifitas untuk menerima dan mewarisi kitab yang telah Allah wariskan. Ada diantara mereka menanggapi kitab Allah dengan sungguh sungguh dan mengerjakanya dengan amal amal perbuatan baik karena mendapatkan ridho dan izin Allah, adapula yang menerima dengan seenaknya tanpa mau mengerjakan apalagi mentaati isi dan ajaran kitab Allah tersebut sehingga apa yang dilakukanya sesungguhnya seperti menganiaya diri sendiri. Karena manusia yang tidak mau beramal baik sesuai dengan kitab Allah sesungguhnya amal perbuatan itu akan kembali pada dirinya sendiri. Dan yang lebih banyak manusia itu ada di pertengahan yang terkadang taat namun dilain waktu manusia itu melanggar.
Kitab Allah ( Al-Quran ) merupakan satu pedoman hidup manusia baik untuk kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan hidup di akhirat. Agar manusia mampu meraih kedua hal tersebut maka manusia dituntut untuk mampu memahami, membaca, dan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitab Allah tersebut. Orang Islam mempunyai kewajiban untuk mampu dan dapat membaca Al-quran dengan baik dan benar, memahami arti dan maknanya, serta mengamalkan apa yang ada didalamnya.
Sayid Sabiq dalam kitabnya telah membagi akhlak manusia kedalam tiga tingkatan :
1. Nafsu Amarah, ialah nafsu manusia yang tingkatanya paling rendah dan sangat hina karena senantiasa mengutamakan desakan dan bisikan hawa nafsu yang merupakan godaan syaitan.
2. Nafsu Lawwammah, ialah nafsu yang senantiasa menjaga amal manusia untuk berbuat salih dan berhati hati serta instropeksi terhadap kesalahan kesalahan apabila terperosok kedalam kemungkaran.
3. Nafsu Muthmainah, ialah akhlak manusia yang paling tinggi derajatnya karena memiliki ruhani dan jiwa yang tenang, suci, dalam keadaan selalu melakukan kebaikan kebaikan dan beramal shalih.

Perbedaan paragraf induktif dan paragraf deduktif

Perbedaan paragraf induktif dan paragraf deduktif

 Perbedaan paragraf induktif dan paragraf deduktif

Aspek yang Dibandingkan
Paragraf Induktif
Paragraf Deduktif
Letak kalimat utama
Di akhir paragraf
Di awal paragraf
Alur berpikir
Diawali dari contoh, kasus, ilustrasi, dan uraian-uraian khusus, diakhiri dengan kesimpulan atau pernyataan umum.
Diawali dengan kesimpulan atau pernyataan umum, selanjutnya dihadirkan contoh , kasus, ilustrasi, dan uraian khusus yang yang mendukung simpulan atau pernyataan umum.
Cara pengembangan kalimat
Jika paragraf terdiri dari lima kalimat, kalimat1-4 secara bersama-sama mendukung simpulan yang dirumuskan dalam kalimat kelima.
Jika paragraf terdiri dari lia kalimat, isi kalimat pertama harus dijabarkan atau diuraikan lebih lanjut dalam kalimatkedua sampai kelima.
Caramemahami isi
Melalui membaca cepat, pembaca akan dapat ”merasakan” bahwa kalimat-kalimat yang dihadirkan untuk mendukung kalimat utama yang diletakan di akhir paragraf.
Melalui membaca cepat, pembaca akan segera menemukan bahwa kalimat yang diletakkan di awal paragraf,isinya dijabarkan dan dijelaskan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat berikutnya.

Sabtu, 17 Agustus 2013

PERCAYA ATAU TIDAK? PENDARATAN PERTAMA NASA


halo2 sobat, kali ini saya akan share tentang kebohongan NASA , langsung aja disimak artikel menarik ini, cekidot :

Neil Armstrong tidak Pernah Mendarat di Bulan, NASA Melakukan Kebohongan Besar?
Tahun 1969, manusia di bumi dihebohkan oleh berita pendaratan astronot di bulan. Bukan hanya kabar burung saja, bahkan, pendaratan astronot tersebut disiarkan secara live oleh televisi. Semua orang percaya karena mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri siaran live tersebut melalui pesawat televisi.
Pada tanggal 15 Februari 2001, stasiun TV FOX menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon? (Teori Konspirasi: Apakah Kita Pernah Mendarat di Bulan?). Program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan. Program tersebut disiarkan kembali pada tahun 2005 oleh Star World Philipines.

Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.


Program TV ini diberikan kepada rakyat Amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah "multi-million hoax".
Benarkah NASA berhasil mendaratkan astronotnya di bulan?
Pernyataan tentang mendaratnya astronot NASA di bulan tersebut tidak masuk akal karena alasan sebagai berikut:

1. Program komputer seperti apa yang digunakan untuk mengontrol komunikasi antara bumi dan bulan pada tahun 1969? Sementara teknologi komputer baru mulai maju tahun 1995an.
2. Teknologi komunikasi seperti apa yang digunakan untuk mendukung komunikasi video antara bumi dan bulan pada tahun 1969? Sementara teknologi komunikasi pada tahun 1969 masih terbelakang.
3. Gelombang radio apa yang digunakan dan berapa daya yang dipancarkan oleh pesawat ruang angkasa untuk menjaga agar nilai SNR (signal to noise ratio) tinggi sehingga bisa menempuh jarak yang cukup jauh. Perlu dicatat bahwa jarak antara bumi dan bulan adalah 385.000 km sedangkan bumi sendiri dilapisi oleh 7 macam atmosfer.
Selain alasan keterbatasan kapasitas teknologi yang digunakan, juga terdapat keganjilan dalam gambar yang ditayangkan.

1. Bendera USA (baca: Amerika Serikat) berkibar. Bagaimana mungkin bendera bisa berkibar jika di bulan sendiri sangat minim atmosfer?
2. Setelah dilakukan pengolahan gambar dengan menggunakan Digital Image Processing dengan program komputer yang canggih, diketahui bahwa terdapat banyak sumber cahaya yang mengenai objek. Seharusnya sumber cahaya paling banyak ada 2 yaitu matahari dan lampu dari pesawat.
Alasan lain yang tidak dapat dipungkiri adalah kegagalan dalam misi pengiriman berikutnya. Seharusnya, dalam dunia teknologi, jika tahun 1969 manusia sudah bisa mendarat di bulan, maka pada tahun 2000an, manusia sudah bisa mendarat ke planet lain. Ini sangat bertentangan dengan trend teknologi yang semakin meningkat, bukan semakin menurun.
Lalu bagaimana dengan video live yang ditayangkan di televisi tahun 1969?
Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari pesawat Apollo 11 dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat ditransmisikan sehingga Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat ditransmisikan ke televisi set di rumah, gambar-gambar ini perlu di convert ke standard TV komersial. Di Amerika, standard EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang dikirim ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan standar EIA. Dengan demikian, gambar terlihat tidak sempurna disebabkan oleh perbedaan frame rate (banyaknya gambar per detik) antara transmitter (peralatan NASA) dan receiver (peralatan penerima video di stasiun televisi). Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya penggandaan frame dan baris. Setiap frame yang dikirim digandakan menjadi 3 kali dan gambar sebanyak 320 baris harus diubah menjadi gambar dengan banyak baris 525. Sebagaimana kita memperbesar gambar bitmap menjadi 525/320 kalinya yang menyebabkan penggandaan pixel yang tidak beraturan dan gambar terlihat pecah. Penggandaan frame sebanyak 3 kalinya yang terjadi di semua frame akan menyebabkan terganggunya gerakan objek.
Bahkan tersiar berita bahwa rekaman video pendaratan manusia di bulan yang asli hilang. Ini adalah hal yang tidak masuk akal. Seharusnya, jika memang peristiwa tersebut benar, maka rekaman video tersebut menjadi sebuah dokumen yang sangat penting dan sangat mahal. Apakah NASA tidak menyimpannya dengan baik? Apakah tidak ada satu pun orang atau televisi yang merekamnya? Atau barangkali NASA menarik dan memusnahkan semua rekaman tersebut karena takut kebohongannya akan diketahui setelah teknologi semakin maju dan banyak orang yang kritis?
Hal yang paling mengejutkan adalah tersiar juga berita bahwa astronot yang vokal tentang kebohongan NASA tidak bisa pulang lagi ke rumah karena mereka "heheisekolahkan". Neil Armstrong termasuk astronot yang "manut" dan tidak "neko-neko" sehingga dia tidak perlu "heheisekolahkan".
Pertengahan tahun 2009, isu ini kembali diangkat. Baraq Obama dituntut untuk bisa memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab tentang video pendaratan manusia ke di bulan termasuk permintaan maaf kepada publik apabila terbukti bahwa NASA telah melakukan kebohongan. Tentu saja masyarakat sekarang semakin kritis dan tidak akan menerima hal-hal yang irasional apalagi tidak disertai dengan bukti-bukti yang jelas.
Lalu bagaimanakah prihal yang sebenarnya? Kita ikuti saja kelanjutan ceritanya. Yang jelas, kebenaran akan terbukti dan kebohongan pasti akan terungkap, sebagaimana pribahasa "sepandai apapun menyimpan bangkai, pasti akan ketahuan juga"
SUMBER:PENCARIAN DI GOOGLE DAN PULKS

tugas kita mengikuti jalan hidup rosulullah dan para sahabat












TUGAS KITA MENGIKUTI JALAN HIDUP ROSULULLAH DAN PARA SAHABAT | share yuk agar semua muslim tahu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan; satu golongan masuk surga, 70 golongan masuk neraka. Nashrani terpecah menjadi 72 golongan; satu golongan masuk surga, 71 golongan masuk neraka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka. Ada sahabat yang bertanya,’Wahai Rasulullah! Siapa mereka yang masuk surga itu?’ Beliau menjawab, ‘Mereka adalah Al-Jama’ah‘.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, dishahihkan Syaikh Al Albani). Dalam riwayat lain para sahabat bertanya,’Siapakah mereka wahai Rasulullah?‘ Beliau menjawab,‘Orang yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabatku.‘ (HR. Tirmidzi)

Para sahabat tidak bertanya bagaimana cara menyatukan umat. Karena para sahabat tahu jika memang sudah menjadi keniscayaan bahwa umat ini akan terbagi menjadi 73 golongan. Terpecahnya umat menjadi 73 golongan adalah keniscayaan. Para sahabat justru bertanya siapa golongan yang selamat itu. Yaitu golongan yang mengikuti jalan hidupku dan para sahabat
.

sumber : http://al-uyeah.blogspot.com/

Jumat, 16 Agustus 2013

MULOK-MAKANAN KHAS PALEMBANG

Semester IV
  MUATAN LOKAL

 




 DISUSUN OLEH : EPRILIA EKA PUTRI
KELAS : XI IPA3
                                    

                                       TAHUN AJARAN 2013-2014

Makanan Khas Palembang

Makanan khas palembang, terdiri dari beraneka ragam jenis, yang paling digemari oleh banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia adalah pempek palembang dan kerupuk kemplang. karena rasanya memang enak. Makanan khas palembang yaitu: pempek palembang dan kerupuk kemplang, Anda akan merasakan enaknya dan akan selalu kembali untuk belanja pempek palembang.

Makanan Khas Palembang - Pempek Dempo 123 menyediakan:

Aneka Jenis Pempek :
Pempek Keriting, Pempek Pastel, Pempek Lenjer, Pempek Telur Besar dan Kecil, Pempek Adakan dan Otak-otak.


Aneka Kerupuk Kemplang
Kemplang Goreng, Kerupuk Goreng, Kemplang Panggang, Kemplang Mentah, Kerupuk Mentah,
Tekwan Mentah, Lempok Durian, Cuka Kering, Dan lain-lain.


Ini merupakan mkanan khas Palembang yaitu tekwa .ini merupakan resep yang saya ambil.
Resep Tekwan Yang Enak dari Ikan tenggiri plus kuah. cara membuat makanan khas palembang ini cukup simpel serta bumbu yang mudah didapat. bikin kita ngiler jika melihat makanan ini, hidangan sup yang terbuat dari ikan dan sagu lalu disajikan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas. Penasaran ?, ikuti dan baca sampai akhir resep masakan ini.
S
 Tekwan tenggiri khas palembang

Bahan yang diperlukan :
  • 250 Gram udang segar
  • 250 Gram udang, dicincang dulu
  • 250 Gram daging ikan tenggiri, dicincang dulu
  • 125 Gram tepung sagu
  • 2 buah putih telur
  • 1500 ml air
  • 50 Gram jamur kuping, rendam hingga lunak, tiriskan
  • 25 Gram sedap malam, rendam hingga lunak
  • 300 Gram bengkuang, potong bentuk batang korek api
  • 3 batang seldri, diiris kasar
  • 2 batang daun bawang, diiris tipis
  • 2 sendok makan margarin
  • Secukupnya Bawang goreng

Bumbu yang dihaluskan :

8 siung bawang putih
1 sendok teh lada
1 sendok teh garam
Cara membuat tekwan yang enak :
1.    - Pertama untuk Kaldu udang : kupas udang, rebus dengan 1500 ml air dengan api kecil, saring. selesai, ambil udangnya.
2.    - Untuk adonan : Campur udang, ikan tenggiri, tepung sagu, putih telur, garam, lada, uleni hingga rata.
3.    - Didihkan 1 ltr air, ambil adonan ikan, bulat-bulatkan sebesar kelereng, masukkan dalam air mendidih. Masak sampai matang, tiriskan.
4.    - Panaskan margarin, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum
5.    - masukkan udang cincang, aduk aduk sampai berubah warna, masukkan jamur kuping dan sedap malam, tuang ke dalam kaldu udang, didihkan.
6.    - Terakhir Masukkan bengkuang dan adonan ikan yang sudah matang, masak hingga seluruhnya matang. Tambahkan seldri, daun bawang, angkat.
Cara menghidangkan, ambil mangkok, masukan kuah lalu taburi bawang goreng dan saus cabai.Mantap, tentu berbeda ya dengan sup yang lain, karena ini terbuat dari udang serta ikan tenggiri yang dibulatkan seperti bakso, kemudian yang unik adalah pemakain bunga sedap malam, tentu wanginya masuk kedalam kuah tersebut. Makanan khas palembang ini sangat banyak diminati, baca juga pempek lenjer. selamat mencoba resep tekwan ini.


Keterangan :
Waktu Memasak: 1 Jam dan Menghasilkan: 6 porsi ,
Mengandung : 148Kalori
Resep ini mendapatkan : 4 Bintang oleh 23 Resensi, Updated: 20 Mei 2013

MULOK-BAHASA PALEMBANG


Semester IV
  MUATAN LOKAL

 




 DISUSUN OLEH : EPRILIA EKA PUTRI
KELAS : XI IPA3
                                    

                                       TAHUN AJARAN 2013-2014

Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu baso Pelembang alus atau bebaso dan baso Pelembang sehari-hari. Baso Pelembang alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
Sementara itu, baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.
Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah di provinsi sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan provinsi di Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia biasanya diubah menjadi 'o'.

Kamus bahasa Palembang

Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya:
  • Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok.
  • Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco.

Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam
bahasa Indonesia:

A

  • aman / amon = kalau
Contoh: Aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek.
Arti: Kalau kamu ke sana nanti, jangan lupa bawa pempek.
  • antok = antuk
Contoh: Kartu kau tu antok, ulang oi!
Arti: Kartu kamu itu terantuk, ulang dong!
  • asak = asalkan
Contoh: Asak kau dapet cepek, ku enjok mobil la.
Arti: Kalau kamu mendapatnya dengan cepat, saya kasih mobil deh.
  • awak = padahal
Contoh: Awak kau yang salah, nak nyalahke wong.
Arti: Padahal kamu yang salah, mau menyalahkan orang.
  • awan = siang
Contoh: Awan tadi, budak Kertapati menang lomba bidar.
Arti: Tadi siang, anak Kertapati menang lomba bidar.

B

  • bae = saja
Contoh: Kau bae la yang bayar.
Arti: Kamu sajalah yang bayar.
  • balak = masalah
Contoh: Dak usah nyari balak la, kagek celako kau.
Arti: Tidak usah cari masalah deh, nanti kamu celaka.
  • balek = pulang
Contoh: Aku abes ni nak balek ke rumah.
Arti: Saya setelah ini mau pulang ke rumah.
  • balen = ulang
Contoh: Balen oi, mano ado maen cak tu.
Arti: Ulang dong, mana ada main begitu.
  • banyu = air
Contoh: Nak minum apo? Jawab: Banyu putih be.
Arti: Tanya: Mau minum apa? Jawab: Air putih saja.
  • baseng = terserah/sembarangan
Contoh: Baseng kau la, aku dak melok-melok bae.
Arti: Terserah kamu sajalah, saya tidak ikut (kalau terjadi masalah, saya tidak ikut kena getahnya).
  • basa = gawat
Contoh: Basa ni! dak pacak gawe galo.
Arti: Gawah nih! Tidak bisa kerjakan semua.
  • baso = bahasa
Contoh: Ae, baso Inggris bae dak pacak kau, cupu ni!
Arti: Ya ampun, bahasa Inggris saja kamu tidak bisa, pecundang nih!
  • bebala = bertengkar (mulut)
Contoh: Wong sebelah ni galak bebala sampe subuh.
Arti: Orang sebelah suka bertengkar sampai subuh.
  • belagak = tampan, cakep, rapi
Contoh: Wew, belagak nian kau hari ni!
Arti: Wah, rapi sekali kamu hari ini!
  • belago = bertengkar saling pukul
Contoh: Budak kecik tu galak belago, laporke plisi peh?
Arti: Anak kecil itu suka berkelahi, laporkan ke polisi yuk?
  • bengak = bodoh
Contoh: Bengak nian kau ni, baco be dak pacak!
Arti: Bodoh sekali kamu ini, membaca saja tidak bisa!
  • begoco = berantem/berkelahi
Contoh: Dak usah jingok jingok, begoco be kito!
Arti: Tidak usah lihat-lihat, berantem aja kita!
  • berejo = bersusah-susah, berusaha
Contoh: Berejo la kau! tula, diomongi dak galak dengar.
Arti: Berusahalah kamu! Makanya, diberi tahu tidak mau dengar.
  • Bi Cek = ibu, bibi, tante; bi cik (bibi kecik) = bibi kecil, panggilan untuk tante dalam keluarga besar yang paling kecil/muda.
Contoh: Bi cek! nak ke mano?
Arti: Bibi! Mau ke mana?
  • budak = anak
Contoh: Budak tino Pelembang emang cindo-cindo galo.
Arti: Anak perempuan Palembang memang cantik-cantik semua.
  • buntang = bangkai
Contoh: Depan kelas kito ado buntang tikus.
Arti: Di depan kelas kita ada bangkai tikus.
  • buyan = bodoh
Contoh: Makonyo belajar biar dak jadi buyan, adekku
Arti: Makanya belajar adikku, agar kamu tidak menjadi bodoh.
  • besak kelakar = besar omong
Contoh: Kau tu besak kelakar bae, jadi be idak.
Arti: Kamu itu besar omong saja, jadi aja enggak.
  • bedalu = begadang
Contoh: Jangan nemen nian bedalu kau tu

Arti: Jangan sering begadang kamu itu

itu beberapa kamus bahasa palembang yang di artikan ke bahasa indonesia .sumber wikipedia

Perubahan vokal

Beberapa kata dalam bahasa Palembang yang sama dengan Bahasa Indonesia, hanya berubah vokal akhirnya:
  • Ado = ada
  • Apo = apa
  • Biaso = biasa
  • Biso = bisa
  • Dio = dia
  • Dimano = di mana
  • Disano = di sana
  • Iyo = iya
  • Jawo = Jawa
  • Jugo = juga
  • Kemano = ke mana
  • Kato = kata
  • Ketawo = tertawa
  • Kito = kita
  • Mano = mana
  • Ngapo = mengapa
  • Pulo = pula

Kemiripan dengan Daerah Lain

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi dan Bengkulu. Di kedua daerah ini, akhiran 'a' pada kosakata Bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan. Akan tetapi banyak juga bahasa Palembang asli yang tidak digunakan pada provinsi Jambi maupun Bengkulu. Logat yang dimiliki merekapun berbeda. Kemiripan dengan bahasa Jawa: iyo, biso, wong, ulo, rai, prei, sepur, melok, ladeng, iwak, gedek, dulur, dewe'an, bae, balek, banyu, awan, awak, iwak, balen, kelaso, kacek, jabo. Kemiripan dengan bahasa Banjar: banyu, awak, iwak, ladeng, dulur, umep (humap= gerah), enjuk (unjuk), jingok (jinguk), gancang.

SUMBER:WIKIPEDIA

MULOK -SONGKET DAN SEJARAH

Semester IV
  MUATAN LOKAL

 




 DISUSUN OLEH : EPRILIA EKA PUTRI
KELAS : XI IPA3
                                    

                                       TAHUN AJARAN 2013-2014

Songket dan Sejarahnya

Apa Itu Songket?
    Songket adalah sebutan untuk kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan benang emas, perak atau warna di atas benang lungsin. Songket merupakan kerajinan tradisional khas masyarakat di hampir seluruh penjuru Sumatera, mulai dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, hingga Riau. Pengrajin songket kebanyakan Wanita.
    Untuk songket Palembang, pembuatannya dilakukan dengan dua tahap, yaitu pertama menenun kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos dan tahap selanjutnya menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan. Orang Eropa dan Amerika menyebut cara menenun ini sebagai inlay weaving system.
Motif Hias Songket
    Motif Hias songket biasanya berbentuk geometris atau mengambil bentuk flora dan fauna, yang masing-masing mempuyai arti perlambangan yang baik. Misalnya, bunga cengkih, bunga tanjung, bunga melati dan bunga mawar yang melambangkan kesucian, keanggunan, rezeki dan segala kebaikan. 
Motif-motif itu antara lain lepus, jando beraes, bungan inten, tretes midar, pulir biru, kembang suku hijau, bungo cino dan bunga pacik.
Dulu, Hanya Untuk Bangsawan
   Dari segi sejarah, songket dulu hanya untuk dipakai oleh golongan bangsawan. Makin halus tenunan, makin rumit corak songketnya dan makin berat songketnya (menandakan bahwa songket tersebut dibuat dari benang emas asli) berarti makin tinggi pangkat dan kedudukan orang yang mengenakannya.
    Sejaran dari mana datangnya kain songket sebetulnya tidak dapat dipastikan dengan tepat. Namun, asal-usul kata songket boleh dibilang berasal dari kata “menyungkit” dalam bahasa Siam.
Akulturasi Dengan Budaya Cina
    Berdasarkan kajian sejarah, motif kain songket Palembang dikenal pertama kali melalui penemuan arca di Candi Bumiayu, Muara Enim, Sumatera Selatan. Temuan itu diperkirakan berasal dari abad ke-11 hinggga ke-12.
    Ketika ditemukan, ada dua macam motif kain songket yang digunakan di arca tersebut. Hasil tinjauan sejarah juga menunjukkan bahwa keberadaan kain songket ini terpengaruh oleh kebudayaan bangsa Cina. Kajian tersebut diperkuat melalui keberadaan warna dan motif songket yang ada kemiripannya dengan kain-kain dari Cina.
Paten Untuk 25 Motif Songket
    Demi mendapatkan perlindungan sekaligus menghargai kreativitas dan warisan budaya, pemerintah Kota Palembang mendaftarkan 25 motif kain songket ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Motif-motif itu antara lain : nago besaung, lepus bintang berakit, tigo negeri betabur intanm, tigo negeri cantik manis dan limar cempuk. Selain itu, ternyata masih ada sekitar 100 motif songket tradisional lagi yang masih harus terus didata dan didaftar.
motif nago besaung
Cara Menyimpan Songket
    Karena terbuat dari jalinan benang-benang yang disungkit, songket sebaiknya disimpan tidak dengan cara dilipat, melainkan digulung dan diletakkan di atas permukaan yang datar. Begitu juga dengan busana songket. Gantungkan pada gantungan baju dan jangan dilipat. *
Sumber : Femina Edisi 19 (15-21 Mei 2010)
Mengapa kali ini sayah mengangkat songket menjadi bahan tulisanku, karena setahun kemaren sewaktu diadakan Manado Expo, ada salah satu peserta dari Palembang dan yang mereka tampilkan adalah kerajinan Songket. Tertarik banget untuk beli, sayah tanya berapa harganya jreeeng ampir pingsan dah dengernya karena harganya sejutaan per 1 meter sedih pisan gag bisa beli, usut punya usut ternyata yang membuat mahal ya itu dibuat manual dengan benang-benang yang disebutkan di atas.
Dan ternyata kain songket juga digunakan untuk acara lamaran. Jadi kalo dikasih kain songket katanya itu tandanya mo dilamar. 
Kain songket ini udah masuk daftar list untuk dibeli, entah kapan bisa belinya kudu siapin budget lebih. Insya Allah bisa..Ato ada yang maw ikhlas kasih songket ke sayah??heheheh
Mari kita terus lestarikan budaya bangsa kita.. Jayalah terus Indonesia

MULOK-MENEGENAL AESAN PENGANTIN KOTA PALEMBANG

Semester III
  MUATAN LOKAL

 




 DISUSUN OLEH : EPRILIA EKA PUTRI
KELAS : XI IPA3
                                    

                                       TAHUN AJARAN 2013-2014



MENGENAL AESAN PENGANTIN KOTA PALEMBANG

Pakaian Adat Sumatra Selatan bisa dikatakan sebagai simbol peradaban budaya masyarakat Sumatra Selatan. Karena di dalamnya terdapat unsur filosofi hidup dan keselarasan. Hal ini bisa dilihat dari pilihan warna dan corak yang menghiasi pakaian adat tersebut. Ditambah dengan kelengkapannya, makin menambah kesakralan yang nampak pada tampilan pakaian adat yang berfungsi sebagai identitas budaya masyarakat Sumatra Selatan.
Daerah yang dikenal dengan sebutan “Bumi Sriwijaya” dan masyarakatnya yang dipanggil sebagai “Wong Kito Galo” memiliki pakaian tradisional yang khas dengan keragaman corak di tiap kebupaten dalam propinsi tersebut.
Dalam catatan sejarahnya, pakaian adat Sumatra Selatan berasal dari jaman kesultanan Palembang pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-19. Saat itu pakaian adat tersebut hanya boleh digunakan oleh golongan keturunan raja-raja atau priyai saja. Pakaian adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di daerah Sumatra Selatan pada abad ke-7 sampai ke-13 Masehi. Selain faktor sejarah yang kuat, hal paling terpenting dalam hasil cipta karya budaya manusia adalah sikap memegang teguh dan rasa bangga yang tertanam pada masyarakat Sumatra Selatan untuk tetap menggunakan pakaian adat dalam setiap moment upacara adat. 

Aessan Gede dan Aesan Paksangko
Pakaian adat Suamtra Selatan sangat terkenal dengan sebutan Aesan gede yang melambangkan kebesaran, dan pakaian Aesan paksangko yang melambangkan keanggunan masyarakat Sumatera Selatan. Pakaian adat ini biasanya hanya digunakan saat upacara adat perkawinan. Dengan pemahaman bahwa upacara perkawinan ini merupakan upacara besar. Maka dengan menggunakan Aesan Gede atau Aesan Paksangko sebagai kostum pengantin memiliki makna sesuatu yang sangat anggun, karena kedua pengantin bagaikan raja dan ratu.
Pembeda antara corak Aesan Gede dan Aesan Paksongko, jika dirinci sebagai berikut; gaya Aesan Gede berwarna merah jambu dipadu dengan warna keemasan. Kedua warna tersebut diyakini sebagai cerminan keagungan para bangsawan Sriwijaya. Apalagi dengan gemerlap perhiasan pelengkap serta mahkota Aesan Gede, bungo cempako, kembang goyang, dan kelapo standan. Lalu dipadukan dengan baju dodot serta kain songket lepus bermotif napan perak.
Pada Aesan Paksangkong. Bagi laki-laki menggunakan songket lepus bersulam emas, jubah motif tabor bunga emas, selempang songket, seluar,  serta songkok emeas menghias kepala. Dan bagi perempuan menggunakan teratai penutup dada, baju kurung warna merah ningrat bertabur bunga bintang keemasan, kain songket lepus bersulam emas, serta hiasan kepala berupa mahkota Aesan Paksangkong. Tak ketinggalan pula pernak-pernik penghias baju seperti perhiasan bercitrakan keemasan, kelapo standan, kembang goyang, serta kembang kenango.

Propinsi Sumatra Selatan, memiliki sebelas kabupaten dan empat kota. Kabupaten Lahat, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kota Pagar Alam Kota Prabumulih, Kota Lubuk Linggau, Kota Palembang I, Kota Palembang II. Masing-masingnya memiliki corak pakaian adat Sumatra Selatan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain.
Namun meski dari ragam nampak berbeda, hampir semua pakaian adat di Sumatera Selatan menggunakan kain Songket dengan  teknik pembuatannya didasarkan pada keterampilan, ketelatenan, kesabaran, dan daya kreasi seni yang tinggi. Dalam simbol perkawinan masyarakat Sumatra Selatan, kain songket serta pakaian adat yang diberikan pada saat lamaran, kain songket melambangkan sumber kehidupan kedua pengantin serta dilihat dari segi kepribadiannya, pendidikannya, dan status ekonominya.
Tak heran, jika pemerian lamaran yang di antaranya adalah pakaian adat dan kain songket menjadi simbol derajat kehidupan pengantin. Karena pakaian adat dengan bahan dasar tenun songket terlihat dominan dengan warna keemasan yang gemerlap dan sentuhan merah merona serta merah jambu yang glamor dan elegan menjadi ciri khas pakaian adat Sumatra Selatan yang menonjolkan ciri seorang raja dan ratu Kerajaan Sriwijaya di masa kejayaannya. 

Pakaian adat Sumatra Selatan, jika kita perhatikan, memeilik unsur melayu yang sangat kuat. Jas tutup bersulam emas, dipadukan dengan kain songket, celana panjang serta ikat kepala yang disebut tanjak (untuk laki-laki). Sementara untuk perempuan, menggunakan kebaya modern sebagai bajunya, dan kain songket digunakan sebagai sarung atau bawahan dan selendang.
Selain itu pakaian adat itu juga ditambah pernak pernik hiasan berupa asesoris yang di antaranya Teratai Emas, Kalung Tapak Jajo atau Kebe Nungga, Gelang Kano, Gelang Sempuru, Gelang Bermato atau Gandik, Kembang Goyang Cempako, Suri, Kembang Ure. Bahkan bukan hanya itu. Telinga dari pemakainya dipasang pula sumping bungo kertas, serta Tanjak buat untuk tutup kepala pria. Tentu saja masih banyak lagi hiasan lain yang digunakan sebagai pemanis dan indahnya pakaian tersebut.
Jika kita pernah mendengar dongeng kejayaan nusantara lama, sesunggungnya itu bukanla cerita rekaan atau dongengan semata. Negeri ini, Indonesia, memiliki sejarah kejayaan dan masa keemasan yang panjang dan silih berganti, saling menghias dan memberi corak pada kebudayaan di tiap daerah dengan keunikan dan kisahnya masing-masing. Salah satunya tercermin dalam pakaian adat kita, seperti kebesaran dan keagungan pakaian adat Sumatra Selatan yang glamor dan elegan.

INI CONTOH AESAN PENGANTIN