Jumat, 16 Agustus 2013

MULOK-BAHASA PALEMBANG


Semester IV
  MUATAN LOKAL

 




 DISUSUN OLEH : EPRILIA EKA PUTRI
KELAS : XI IPA3
                                    

                                       TAHUN AJARAN 2013-2014

Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu baso Pelembang alus atau bebaso dan baso Pelembang sehari-hari. Baso Pelembang alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
Sementara itu, baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.
Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah di provinsi sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan provinsi di Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia biasanya diubah menjadi 'o'.

Kamus bahasa Palembang

Dalam bahasa Palembang, awalan me- seringkali tidak diucapkan. Misalnya:
  • Jingok (lihat) bila diberi awalan me- akan menjadi "nyingok" bukan menjingok.
  • Goco (pukul) bila diberi awalan me- akan menjadi "ngoco" bukan menggoco.

Di bawah ini adalah beberapa kata dalam bahasa Palembang dan artinya dalam
bahasa Indonesia:

A

  • aman / amon = kalau
Contoh: Aman kau ke sano gek, jangan lupo bawa pempek.
Arti: Kalau kamu ke sana nanti, jangan lupa bawa pempek.
  • antok = antuk
Contoh: Kartu kau tu antok, ulang oi!
Arti: Kartu kamu itu terantuk, ulang dong!
  • asak = asalkan
Contoh: Asak kau dapet cepek, ku enjok mobil la.
Arti: Kalau kamu mendapatnya dengan cepat, saya kasih mobil deh.
  • awak = padahal
Contoh: Awak kau yang salah, nak nyalahke wong.
Arti: Padahal kamu yang salah, mau menyalahkan orang.
  • awan = siang
Contoh: Awan tadi, budak Kertapati menang lomba bidar.
Arti: Tadi siang, anak Kertapati menang lomba bidar.

B

  • bae = saja
Contoh: Kau bae la yang bayar.
Arti: Kamu sajalah yang bayar.
  • balak = masalah
Contoh: Dak usah nyari balak la, kagek celako kau.
Arti: Tidak usah cari masalah deh, nanti kamu celaka.
  • balek = pulang
Contoh: Aku abes ni nak balek ke rumah.
Arti: Saya setelah ini mau pulang ke rumah.
  • balen = ulang
Contoh: Balen oi, mano ado maen cak tu.
Arti: Ulang dong, mana ada main begitu.
  • banyu = air
Contoh: Nak minum apo? Jawab: Banyu putih be.
Arti: Tanya: Mau minum apa? Jawab: Air putih saja.
  • baseng = terserah/sembarangan
Contoh: Baseng kau la, aku dak melok-melok bae.
Arti: Terserah kamu sajalah, saya tidak ikut (kalau terjadi masalah, saya tidak ikut kena getahnya).
  • basa = gawat
Contoh: Basa ni! dak pacak gawe galo.
Arti: Gawah nih! Tidak bisa kerjakan semua.
  • baso = bahasa
Contoh: Ae, baso Inggris bae dak pacak kau, cupu ni!
Arti: Ya ampun, bahasa Inggris saja kamu tidak bisa, pecundang nih!
  • bebala = bertengkar (mulut)
Contoh: Wong sebelah ni galak bebala sampe subuh.
Arti: Orang sebelah suka bertengkar sampai subuh.
  • belagak = tampan, cakep, rapi
Contoh: Wew, belagak nian kau hari ni!
Arti: Wah, rapi sekali kamu hari ini!
  • belago = bertengkar saling pukul
Contoh: Budak kecik tu galak belago, laporke plisi peh?
Arti: Anak kecil itu suka berkelahi, laporkan ke polisi yuk?
  • bengak = bodoh
Contoh: Bengak nian kau ni, baco be dak pacak!
Arti: Bodoh sekali kamu ini, membaca saja tidak bisa!
  • begoco = berantem/berkelahi
Contoh: Dak usah jingok jingok, begoco be kito!
Arti: Tidak usah lihat-lihat, berantem aja kita!
  • berejo = bersusah-susah, berusaha
Contoh: Berejo la kau! tula, diomongi dak galak dengar.
Arti: Berusahalah kamu! Makanya, diberi tahu tidak mau dengar.
  • Bi Cek = ibu, bibi, tante; bi cik (bibi kecik) = bibi kecil, panggilan untuk tante dalam keluarga besar yang paling kecil/muda.
Contoh: Bi cek! nak ke mano?
Arti: Bibi! Mau ke mana?
  • budak = anak
Contoh: Budak tino Pelembang emang cindo-cindo galo.
Arti: Anak perempuan Palembang memang cantik-cantik semua.
  • buntang = bangkai
Contoh: Depan kelas kito ado buntang tikus.
Arti: Di depan kelas kita ada bangkai tikus.
  • buyan = bodoh
Contoh: Makonyo belajar biar dak jadi buyan, adekku
Arti: Makanya belajar adikku, agar kamu tidak menjadi bodoh.
  • besak kelakar = besar omong
Contoh: Kau tu besak kelakar bae, jadi be idak.
Arti: Kamu itu besar omong saja, jadi aja enggak.
  • bedalu = begadang
Contoh: Jangan nemen nian bedalu kau tu

Arti: Jangan sering begadang kamu itu

itu beberapa kamus bahasa palembang yang di artikan ke bahasa indonesia .sumber wikipedia

Perubahan vokal

Beberapa kata dalam bahasa Palembang yang sama dengan Bahasa Indonesia, hanya berubah vokal akhirnya:
  • Ado = ada
  • Apo = apa
  • Biaso = biasa
  • Biso = bisa
  • Dio = dia
  • Dimano = di mana
  • Disano = di sana
  • Iyo = iya
  • Jawo = Jawa
  • Jugo = juga
  • Kemano = ke mana
  • Kato = kata
  • Ketawo = tertawa
  • Kito = kita
  • Mano = mana
  • Ngapo = mengapa
  • Pulo = pula

Kemiripan dengan Daerah Lain

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi dan Bengkulu. Di kedua daerah ini, akhiran 'a' pada kosakata Bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan. Akan tetapi banyak juga bahasa Palembang asli yang tidak digunakan pada provinsi Jambi maupun Bengkulu. Logat yang dimiliki merekapun berbeda. Kemiripan dengan bahasa Jawa: iyo, biso, wong, ulo, rai, prei, sepur, melok, ladeng, iwak, gedek, dulur, dewe'an, bae, balek, banyu, awan, awak, iwak, balen, kelaso, kacek, jabo. Kemiripan dengan bahasa Banjar: banyu, awak, iwak, ladeng, dulur, umep (humap= gerah), enjuk (unjuk), jingok (jinguk), gancang.

SUMBER:WIKIPEDIA

0 komentar:

Posting Komentar