Vemale.com - Putusnya hubungan cinta tidak selalu terjadi
karena perselingkuhan atau tidak dapat restu dari orang tua. Ada
beberapa hal lain yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan
asmara sebelum semakin jauh dan berlanjut seumur hidup.
Sering Bertengkar
Bertengkar
atau beda pendapat adalah hal yang wajar dalam hubungan apapun,
termasuk asmara. Beda pendapat dan pertengkaran ini justru menjadi
sebuah media untuk saling mengerti dan memahami satu dan yang lain.
Hubungan yang terlalu sempurna justru harus ditakuti. Di awal masa
jadian atau jatuh cinta, semua orang akan memberikan perhatian dan
potensi terbaik pada pasangannya. Mempertahankan kemampuan untuk
mendengar dan pengertian adalah perjuangan setelahnya. Jika hubungan
Anda hanya diisi pertengkaran tanpa akhir, saling menyalahkan dan merasa
tersakiti, pikirkan lagi kelanjutan hubungan Anda.
Saling Cuek dan Tidak Peduli
Mau
tahu apa rahasia pasangan menikah yang langgeng hingga menua bersama?
Saling peduli dan mau mendengarkan. Jika sejak awal hubungan Anda atau
dia atau keduanya saling cuek dan tidak peduli, untuk apa menjalin
hubungan asmara, toh Anda dan dia seperti orang yang hidup
sendiri-sendiri. Kepedulian dan saling menjaga adalah hal yang penting
dalam hubungan asmara. Bagaimana Anda bisa tahu dia mencintai Anda bila
dia terus cuek dan lebih menikmati hidupnya. Bagaimana Anda tahu arti
kehadiran Anda jika dia lebih memilih bersenang-senang dengan dunianya
ketimbang Anda?
Selalu Cemburu
Cemburu adalah bukti
cinta, tapi jika sudah keterlaluan, itu adalah sinyal tidak percaya pada
pasangan. Cemburu yang berlebihan adalah saat Anda terus menguntit dia
kemana pun (baik secara diam-diam maupun terang-terangan), Anda terus
mengecek sosial medianya, isi inbox telepon genggamnya, dan selalu
menuduh dia selingkuh dengan siapapun dia pergi. Duh.. kalah deh
detektif. Siapa sih yang mau terus menerus dikuntit. Kekasih Anda juga
punya dunianya sendiri, Anda juga. Berilah waktu khusus untuknya dan
hormati juga dunianya.
Tidak Pernah Jalan Berdua
Kebersamaan
Anda berdua dibutuhkan untuk semakin mempererat hubungan. Memang ada
istilah, "Lebih penting kualitas ketimbang kuantitas," tapi Anda tetap
harus bertemu dengannya langsung sekalipun sedang menjalani LDR.
Berkomunikasi langsung berbeda dengan via telepon atau video call. Anda
bisa langsung melihat perubahan mimik wajahnya, intonasi suaranya dan
sebagainya. Karena itulah sebuah LDR seringkali gagal karena hal ini
(walaupun ada juga yang berhasil). Karena itu, jika Anda satu kota
dengannya atau terpisah jarak yang dekat, usahakan sering bertemu. Jika
dia tiba-tiba tidak mau jalan dengan Anda padahal tidak sibuk,
kemungkinan terburuknya adalah dia sedang selingkuh.
Masih Memikirkan Mantan
Jika
Anda atau dia terus saja mengingat mantan atau mungkin Anda mendapati
dia masih menyimpan foto mantan kekasihnya, itu adalah sinyal yang
buruk. Terlebih lagi jika dia seringkali membicarakan mantan pacarnya,
membanding-bandingkan Anda dengannya, atau sering memuji sang mantan
tanpa merasa bersalah pada Anda adalah masa kini dan mantan adalah masa
lalunya. Jika dia terus menyeret sang mantan dalam masa kininya, di mana
posisi Anda? Hanya sebagai pembanding saja? Well..
Tidak Terbuka
Sharing,
saling berbagi cerita, saling menceritakan harapan dan masa depan
adalah hal terbaik untuk mengenal lebih dalam pasangan. Jika hubungan
Anda sudah berlangsung dalam kurun waktu yang lama tetapi dia masih saja
enggan berbagi dunianya dengan Anda, maka berhati-hatilah, tidak ada
yang lebih menyesakkan daripada hidup serumah dengan orang yang tertutup
dan selalu memiliki segudang rahasia. Anda bukan cenayang yang bisa
membaca pikirannya, karena itu diperlukan komunikasi untuk menyampaikan
bagaimana perasaan Anda, apa yang dia rasakan, apa harapan satu sama
lain dan sebagainya.
Suka Menghina dan Kasar
Ladies,
berhati-hatilah pada pria yang rajin menghina tanpa merasa bersalah dan
kasar. Jika di awal hubungan saja dia sudah berani seperti itu, dia akan
lebih parah lagi jika Anda sudah menjadi miliknya. Kekerasan tidak
hanya tampak dari perlakuan fisik, tetapi juga kata-kata. Ingat-ingat
lagi apakah dia sering menghina Anda, keluarga Anda, teman-teman Anda
atau bahkan teman-teman dia sendiri. Jangan terlalu naif dengan berpikir
bahwa cinta akan mengubah sikapnya, karena fakta di lapangan
menunjukkan bahwa si pria akan berjanji untuk berubah, tapi hanya
sesaat, lalu dia akan kembali pada sikap buruknya.
Bijaklah
ladies, jika Anda sudah merasakan keganjilan dan sinyal bahaya di atas,
pikirkan lagi jalan terbaiknya. Lebih baik putus cinta daripada Anda
menyesal setelah pernikahan.
Selasa, 20 November 2012
7 Sinyal Hubungan Cinta Dalam Bahaya
Selasa, November 20, 2012
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar