7 hewan yang dianggap paling keramat
1. Bison " Roh Baik dan Penolong ".Buat orang Indian, binatang satu ini punya banyak arti. Bukan cuma simbol kekuatan buat kehidupan sehari-hari, tapi tulang kaki suci ysng dihuni oleh roh penolong dan kebaikan yang digunakan untuk menghisap ramuan tradisional yang disebut Ramuan Bison ( Buffalo Medicine ). Asap yang dihasilkan oleh pipa ini juga dipercaya sebagai asap suci pembawa kebaikan dan kekuatan untuk kehidupan.Pipa tulang bison ini juga dipakai sebagai cendera mata tanda penghargaan, pesan perdamaian atau kesepakatan kerjasama dengan suku atau bangsa lain yang bersahabat dengan mereka.
Karena begitu
'keramat'nya, Bison (Yansi) dipakai sebagai nama anggota suku mereka.
Seorang anak yang namanya terdapat kata Yansi (Buffalo, dalam bahasa
Inggris), diharap bakal tumbuh menjadi anak yang kuat, cepat mencapai
kedewasaan berpikir dan selalu dilindungi roh supranatural dari Bison.
Kadang mereka juga menambahkan nama Yansi sebagai penghargaan untuk
'pahlawan' dalam peperangan atau dalam
Kedatangannya
adalah pertanda kedatangan Dewi Macha, Dewi Badb atau Dewi Morrigan,
dewi-dewi pembawa sial. Kalau sampai burung gagak terlihat, itu tandanya
malapetaka, peperangan, atau kematian salah satu anggota suku, bakal
terjadi. Tapi di balik itu, bangsa Celtic juga menganggap Burung gagak
hitam sebagai simbol dari sifat cekatan, cerdik dan membawa ilmu. Dari
perilaku burung gagak mereka bisa belajar bagaimana mengingat masa lalu
sebagai bahan pelajaran buat kehidupan selanjutnya.
3 .Quetzal " Seharga Emas ".Burung
berbulu indah bernama Quetzal (persis seperti nama mata uang Guatemala)
ini, dianggap suci yang sangat berharga oleh suku Maya dan Guatemala.
Burung yang banyak hidup di daerah hutan hujan tropis ini dipercaya
punya hubungan langsung dengan para Dewa, seperti yang terlihat dalam
relief-relief di kuil atau candi suci suku Maya, macam Candi Kukulkan.
Bahkan, setiap sub dari suku Maya punya sebutan yang berbeda untuk
Burung ini. Tapi, setiap nama punya arti yang sama, yaitu melambangkan
sifat yang selalu bisa bersatu dengan alam (nature).
Meski untuk
memilikinya mereka mesti menukarkan sejumlah emas, tapi sudah ribuan
tahun lamanya, secara turun temurun masyarakat Guatemala dan Suku Maya,
memuja dan memelihara Burung ini. Soalnya,
Dengan memelihara baik-baik burung Quetzal, suku Maya percaya para Dewa
juga akan senantiasa melindungi kehidupan mereka.
4. Sapi " Dilindungi Dewa ".Pernah
tahu kan kalau sapi di India begitu 'dihormati' ? Sampai-sampai kalau
ada sapi yang berbaring di tengah jalan, nggak ada yang berani
mengusirnya! Sebenarnya, menjadikan sapi sebagai binatang suci, Bukan
cuma kepercayaan orang Hindu di India. Di beberapa negara lain juga
begitu, hanya saja tradisi-nya yang berbeda. Soalnya, dalam salah satu
peninggalan bersejarah agama Hindu menceritakan kaitan antara sapi dan
Dewa Khrisna. Dalam peninggalan itu disebutkan Khrisna pernah
menampakkan diri di bumi dalam wujud pengembala sapi, yang kemudian
mereka sebut sebagai Bala-Gopala atau Govinda (artinya seseorang yang
melindungi kawanan sapi). Bahkan dalam salah satu kitab suci lain, sapi
diumpamakan sebagai 'ibu kehidupan', karena air susunya banyak berguna
buat manusia. Menyucikan
sapi ini sebenarnya berhubungan dengan filosofi yang tertanam dalam
ajaran Hindu. Yaitu pentingnya hidup selaras dengan alam sekitar.
Makanya mereka menganggap menyakiti, apalagi memakan makhluk hidup lain
yang bernyawa adalah suatu kesalahan besar.
5. Kucing Hitam" Simbol Mistik ? " .Anda
pasti tahu dalam setiap cerita nenek sihir bisa dipastikan ada “kucing
hitam”-nya. Menjelang malam Hallowen tahun ini, simbol kucing hitam
dijual dalam bentuk boneka kecil atau gantungan kunci di berbagai
penjualan accessories. Mengapa kucing hitam selalu dikaitkan dengan
dunia sihir atau magic? Ini bermula dari sejarah dijaman babylonia kuno
saat kucing hitam dipersembahkan dalam upacara ritual untuk dibakar
bersama sesaji lainnya. Mitos ini timbul karena ada seekor kucing hitam
yang tidur ditengah-tengah seekor ular dengan pulasnya, pada saat itu
ular merupakan lambang dari kejahatan.Pemahaman ini terus berkembang
hingga abad pertengahan. Di Jerman, ada kepercayaan bahwa apabila ada
seekor kucing hitam yang lompat ke tempat tidur orang sakit, kematian
akan datang pada orang yang sakit itu.Lain
lagi dengan kepercayaan orang Normandia, mereka percaya apabila dalam
perjalanan Anda melihat seekor kucing hitam yang sedang menyebrang di
tengah bulan purnama, mereka percaya bahwa Anda akan terserang suatu
epidemik.
Di Firlandia,
masyarakat di sana percaya bahwa kucing hitamlah yang membawa jiwa
manusia ke alam baka. Di China, kehadiran seekor kucing hitam merupakan
pertanda bahwa mereka akan terkena penyakit atau akan jatuh miskin.
Ceritanya sedikit berubah ditempat lain, di India, jiwa yang
bereinkarnasi dapat dibebaskan dengan melempar kucing hitam ke api. Ada
satu legenda dari Bengali bahwa ada seorang wanita yang dapat merubah
jiwa manusia menjadi seekor kucing hitam, dan setiap kucing hitam yang
disakiti akan menyakiti wanita itu juga. Masyarakat Celts percaya bahwa
kucing hitam dapat memprediksi masa depan. Druids pada masa Inggris kuno
percaya bahwa kucing merupakan jelmaan seseorang yang berbuat jahat di
masa lalunya kemudian di hukum menjadi seekor kucing hitam.
Ada juga
kepercayaan lain, yang mengatakan bahwa kucing hitam ini merupakan salah
satu penyamaran para penyihir. Walaupun tidak ada saksi yang pernah
menyaksikan ada penyihir yang berubah menjadi seekor kucing hitam atau
seekor kucing hitam yang berubah menjadi seorang penyihir, tetapi mereka
mengatakan bahwa suatu hari mereka menyakiti seekor kucing hitam dan
kucing hitam itu terluka, dan keesokaan harinya mereka menemukan luka
yang sama ditempat yang sama kucing itu terluka pada seorang wanita.
Kepercayaan
lain mengatakan bahwa kucing hitam adalah partner para penyihir untuk
menyelesaikan their evil deeds. Mereka akan terbang dengan sapu lidi
mereka dan mulai membuat keributan tetapi kepercayaan yang satu ini
diakhiri dengan memberikan mereka permen-permen yang manis untuk
mengantisipasi para penyihir itu agar tidak membuat keonaran.
Percaya atau tidak, apakah kucing hitam ada hubungannya dengan dunia spiritual itu semua terserah Anda.
Harimau " Dewa Penjaga Keseimbangan "
. Bagi masyarakat adat Melayu dan Talang Mamak, Harimau biasa juga
disebut Rimau dianggap Dewa atau Datuk. Mengapa? Konon, menurut mitos,
hewan ini berasal dari seorang anak manusia yang dikutuk ayahnya karena
bandel, sehingga diusir ke hutan. Dalam belantara itu ia kemudian
menjadi penguasa, sehingga disebut raja hutan.
Setelah menjadi
raja hutan, ada perjanjian dengan manusia: jika menyebut Datuk berarti
saudara dan ia tidak menampakkan diri. Namun, jika menyebut Harimau
berarti musuh. Hingga kini, jika bertemu Harimau dalam hutan, mereka
memanggilnya Datuk. Begitu kuatnya pengaruh Datuk, muncul keyakinan pada
Orang Melayu dan Talang Mamak : jika berperilaku melanggar adat dan
merusak hutan, Sang Datuk akan marah dan memperlihatkan fisiknya.
Lain dengan
daerah sepanjang Sungai Cinaku, di utara Taman Nasional Bukit Tigapuluh
(TNBT). Di sini, dikenal Harimau jadi-jadian: disebut Cinaku, yakni
Harimau yang menjelma menjadi manusia. Bentuk fisiknya persis seperti
manusia, tapi tidak punya belahan pada bibir atas. Makhluk ini biasanya
dipelihara dukun untuk menjaga desa, mengobati penyakit, dan menghukum
(bisa sampai membunuh) jika ada anggota masyarakat berperilaku melanggar
adat. Tahun 1998, empat orang migran mati diterkam harimau, karena
mengambil kayu di Bukit Fatimah, hutan pusaka tempat berdiamnya dewa
Rimau.
Berdasarkan
mitos dan kepercayaan itu, Orang Melayu dan Talang Mamak tidak mau
membunuh harimau, kecuali jika terpaksa.Misalnya, jika sang datuk sudah
membunuh manusia. Betapapun, dalam kepercayaan masyarakat tradisional,
dewa harimau berfungsi menjaga kerukunan masyarakat dan keseimbangan
makhluk di bumi: antara manusia, hewan dan alam. Keseimbangan alam,
karena itu, perlu dijaga dan Harimau punya hak hidup di alam yang dihuni
manusia.
Gajah Putih " Dianggap Dewa Peperangan "
. Mitos dan legenda gajah putih dimulai di Asia Tenggara. Dalam cerita
Buddha, gajah putih dihubungkan dengan pengetahuan. Pada malam Buddha
dilahirkan, ibunya bermimpi seekor gajah putih datang untuk
menghadiahkannya sebuah bunga teratai, lambang kemurnian dan
pengetahuan. Sepanjang beberapa ratus tahun berikutnya, dua negara yaitu
Burma dan Thailand (Siam), bagi keduanya gajah putih merupakan hewan
yang penting.
Gajah putih merupakan kunci sukses untuk kemiliteran, baik
peperangan massa, dan duel gajah.
Gajah putih
juga merupakan kunci untuk pertunjukan arak-arakan kebesaran. Para raja
bersedia meluangkan waktu dan tenaga yang banyak untuk berburu gajah di
hutan. Gajah putih bukan merupakan gajah biasa. Ia memiliki kekuatan
keramat dan dianggap dewa peperangan juga pembawa kesuburan. Bagi raja
Burma dan Siam, memiliki hewan keramat ini adalah hal yang sangat
penting. Seorang raja yang memiliki banyak gajah putih yang bagus akan
berhasil. Kerajaannya akan makmur dan pemerintahannya akan berlangsung
lama. Jika gajah putihnya mati, maka akan membawa musibah untuk raja dan
pemerintahannya.
Pernyataan berikut diambil dari pernyataan Buddha Tiga Dunia mengatakan ; Raja yang hebat memiliki tujuh hal penting, yaitu :
seorang istri
yang sempurna, bendahara yang baik, perdana menteri yang bijaksana,
seekor kuda yang tangkas, roda hukum,mutiara yang berharga untuk
membimbingnya dalam bertindak, dan gajah putih yang mulia.
Pada abad
ke-19, gajah putih diresmikan sebagai salah satu keajaiban dunia dari
Siam. Seorang amerika, Frank Vincent, memberikan judul pada bukunya di
Asia Tenggara, The Land of The White Elephant.
Di kitab Brahmana menerangkan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh gajah putih:
1. Memiliki kornea mata yang berwarna putih atau agak merah muda.
2. Langit-langit mulut berwarna putih atau merah muda.
3. Rambut berwarna putih atau cokelat terang yang kelihatan transparan jika terkena cahaya.
4. Kulit harus berwarna putih, merah muda, atau cokelat terang, atau abu-abu terang.
5. Rambut di ekor harus panjang
6. Alat kelamin berwarna putih atau merah muda
0 komentar:
Posting Komentar