Selasa, 15 Januari 2013

cerpenku


CERITA PENDEK
Matahari pagi telah menyapanya, pagi itu ia masih tertidur pulas dengan bantal guling yang masih di peluknya. Ayam bernyanyi sekencang kencangnya mungkin itu isyarat agar dia bangun supaya tidak terlambat berkerja.bangun pagi merupakan hal tersulit baginya , entah mengapa? Dari dahulu sejak ia masih bau kencur sampai berkerja sekarangpun masih saja , sifat tidur kebo nya itu selalu ada di dirinya. Ah ,, tapi itu sudah biasa baginya . itu merupakan makanan sehari hari baginya,meskipun setiap malam sebelum tidur ia selalu menghidupkan alarm kesayanganya yang merupakan pemberian dari sahabat  karibnya. Selalu saja ketika alarm yang musiknya merupakan band favoritnya itu mulai berdendang bukanya  bangun, ia malah mematikanya . itulah yang membuatnya sellau terlambat.meskipun Ibunya telah memangil dengan kencangnya sampaisamapi tetangga sebelah pun terbangun,tetapi citra anak satu satunya cewek di rumah itu seolah tak punya kuping untuk mendengar panggilan Ibunya sendiri itu. Tetapi, aku dibuat heran , Citra dengan mudahnya terbangun ketika Dimas , teman satu kerjanya yang selalu setia menelponiya agar bangun itu dengan mudah menggerakan tubuhnya agar bangun dari tempat yang paling di sukainya itu.Dimas begitu perhatianya dengan Citra karna ia tahu bahwa dari awal Citra berkerja di kantor ayahnya itu, ia melhat bahwa citra merupakan gadis yang lugu,santun,pintar,,cantik luar dalam yang sudah terlhat dari penampilan pertamanya saat bertemu itu. Yah ,pandnagan pertama itulah yang membuatnya sampai sekarang tak pernah berhenti mengejar cinta pandangan pertamanya itu . Citra cewek lugu yang baru berhijab ketika ia mulai kuliah hingga sambil berkerja pun, tahu bahwa Dimas suka padanya. Tetapi ia ingin menahan dirinya ,karna banyak factor yang membuatnya ragu akan cintanya. Sudah berkali kali Dimas menembak nya , tetapi ia selalu bilang TUNGGU sampai sifat buruk ku hilang. Dimas pun di buat bingung dengan kalimat itu, masa PDKT mereka di alami dengan berbagai rintangan, mulai dari rasa minder Citra kpda Dimas yang merupakan anak Bos tempat nya berkerja itu, dan teman teman di satu kantornya yang melihat sinis kepdanya karna mereka terhilat dekat.Dimas yang sudah jatuh hati dari awal betemu itu sudah jatuh hati, tak patah arah. Dengan berbagai cara yang telah lakukan , dan syarat syarat yang ia berikan itu, yaitu agar ia selalu menelponinya ketika pagi sebelum berkerja dengan maksud agar ia tak terlambat terus .akhirnya Citra pun luluh, meskipun dalam hatinya dia belum bisa menerimanya karna sifat buruknya belum bisa hilang, ia takut jika Dmas tahu maka ia akan membuat nya kecewa, ia tak mau itu terjadi. Hubungan mereka berjalan dnegan mulus dan lancar lancar krna Dimas begitu mencintai cewek hitam manis yang suka sekali menggunakan jilbab coklat agar mecing dengan kulitnya itu.
Kemudian di kantor tempat mereka kerja, citra tak masuk kerja. Dia heran kenapa kekasihnya itu tak masuk kerja? Setelah ia Tanya dan datangi rumahnya .Citra bilang bahwa ia tidak enak badan,tetapi setelah di cek dia sehat sehat saja . akhirnya  ia selidiki dengan bertanya kepda ibu nya dan sodara nya ,dan ia terkejut bukan kepalang , bukannya kenapa kenapa? Ia heran mengapa cewek secantik citra punya penyakit susah bangun tdur . wajar saja jika ia sering terlmabat kerja , dan wajar saja ia selalu minta di telpon ketika dimas bangun pagi dan inilah mungkin yang membuat citra selalu bilang TUNGGU terus kepadnya sebelum mereka jadian ini, padahal ini bukan merupakan masalah besar baginya.kekuranganya itu merupakan hal yang harus ia lengkapi nantinya jika kalau mereka berjodoh nanti.Citra yang sudah terlanjur malu kpda kekasihnya itu krna keksihnya sdh mengetahui kebiasaan bruknya itu , senang bukan kepalang mengetahui kalau dimas tidak kecewa dngan kebiasaan bruknya itu,. Krna menrut nya tidak ada manusia yang sempurna ,karna kesempurnaan itu hanya milik ALLAH SWT.mereka pun akhirnya menikah ,lama kelamaan sifat buruk citra pun hilang dan ia berharap itu tak menurun ke anak mereka nantii..
 

                                        SEKIAN              

0 komentar:

Posting Komentar